Kolom Kromatografi Dan Prinsip Kerjanya
“KOLOM KROMATOGRAFI DAN PRINSIP KERJANYA”
Hi Chems!
Kalian pernah dengar istilah kromatografi gak sih? Kira-kira kalian tahu gak, arti dari kromatografi itu apa?
Yuk, belajar sama-sama!
Kromatografi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan metode pemisahan dua atau lebih senyawa dengan cara distribusi senyawa tersebut di antara fase gerak dan fase diam. Berdasarkan instrumennya, kromatografi terbagi menjadi dua jenis yaitu kromatografi modern dan konvensional.
Kromatografi modern digunakan untuk memisahkan komponen zat-zat aktif dari suatu senyawa yang memiliki berat molekul tinggi menggunakan instrumen yang canggih. Alat yang digunakan diantaranya HPLC (High Performance Liquid Chromatography) dan GC-MS (Gas Chromatography – Mass Spektro).
Kromatografi konvensional merupakan teknik pemisahan dengan menggunakan instrumen sederhana, diantaranya kromatografi kertas, kromatografi kolom, dan kromatografi lapis tipis.
Di pembahasan kali ini, kita akan fokuskan membahas mengenai kolom kromatografi dan prinsip kerjanya, yuk simak bareng-bareng ^^ !
Mengenal Kromatografi Kolom
Kromatografi kolom terbagi menjadi dua jenis, yaitu kromatografi kolom tertutup dan kromatografi terbuka (konvensional). Kromatografi kolom adalah kromatografi yang menggunakan kolom sebagai alat untuk memisahkan komponen-komponen dalam campuran.
Kromatografi kolom menggunakan alat berupa kolom yang terbuat dari gelas atau kaca yang ditempatkan secara vertikal sehingga zat dapat turun secara perlahan dengan bantuan gravitasi. Pada kolom tersebut juga dilengkapi dengan kran (stopcock) yang berfungsi untuk mengalirkan fasa gerak atau eluen sehingga dapat ditampung menggunakan wadah seperti flakon.
1. Kromatografi Kolom Adsorpsi
Kromatografi kolom terbuka atau kromatografi adsorpsi adalah kromatografi kolom sederhana yang pengaliran pelarut pembilasnya dengan gaya gravitasi, dapat dilakukan di setiap laboratorium analisis dengan alat sederhana (kolom kapiler atau disebut juga kolom terbuka).
Kromatografi cair-padat atau juga disebut kromatografi adsorpsi (serapan), banyak digunakan dalam pemisahan senyawa-senyawa organik, senyawa-senyawa non polar dan konstituen-konstituen yang sulit untuk menguap. Metode ini banyak digunakan dalam analisis biokimia dan organik.
Pemisahan kromatografi kolom adsorpsi didasarkan pada adsorpsi komponen-komponen campuran dengan afinitas berbeda-beda terhadap permukaan fase diam. Teknik pelaksanaannya dilakukan dengan kolom. Sebagai fasa diam di dalam kolom dapat dipilih silika gel atau alumina.
Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Gerak Zat:
a. Daya serap adsorben
b. Sifat pelarut
c. Suhu sistem kromatografi.
Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Turunnya Sampel:
a. Tekanan di dalam kolom semakin besar semakin cepat
b. Panjang adsorben, makin panjang makin cepat turunnya senyawa
c. Ukuran partikel adsorben
d. Rongga udara dalam adsorben
e. Jika ada rongga udara dalam adsorben maka jalannya senyawa akan terganggu.
2. Kromatografi Kolom Partisi
Cara basah yaitu silika gel terlebih dahulu disuspensikan dengan cairan pengelusi yang akan digunakan kemudian dimasukkan ke dalam kolom melalui dinding kolom secara kontinyu sedikit demi sedikit hingga masuk semua, sambil kran kolom dibuka. Eluen dialirkan hingga silika gel mapat, setelah silika gel mapat eluen dibiarkan mengalir sampai batas adsorben kemudian kran ditutup dan sampel dimasukkan yang terlebih dahulu dilarutkan dalam eluen sampai diperoleh kelarutan yang spesifik. Kemudian sampel dipipet dan dimasukkan ke dalam kolom melalui dinding kolom sedikit demi sedikit hingga masuk semua, dan kran dibuka dan diatur tetesannya, serta cairan pengelusi ditambahkan. Tetesan yang keluar ditampung sebagai fraksi-fraksi.
Kolom dapat dibuat dari berbagai jenis material, seperti stainless steel, aluminium, tembaga, gelas dan paduan silika. Sebagian besar sistem kolom modern terbuat dari gelas atau paduan silika. Kolom konvensional dibuat dari material pendukung yang dilapisi fase diam dari berbagai pembebanan yang dikemas di dalam kolom. Kolom kapiler terdiri dari tabung kapiler panjang yang di dalamnya dilapisi dengan fase diam (fase diam dapat juga direkatkan langsung pada permukaan silika). Sebagian besar kolom kapiler terbuat dari paduan silika yang dilapisi polimer di bagian luarnya. Paduan silika sangat mudah pecah sedangkan lapisan polimer tersebut bertindak sebagai pelindungnya (Seno, 1997).
Cara Pembuatan Kromatografi Kolom
Cara pembuatannya ada dua macam (Hargono, 1986):
1. Cara kering yaitu silika gel dimasukkan ke dalam kolom yang telah diberi kapaskemudian ditambahkan cairan pengelusi.
2. Cara basah yaitu silika gel terlebih dahulu disuspensikan dengan cairan pengelusi yangakan digunakan kemudian dimasukkan ke dalam kolom melalui dinding kolom secarakontinyu sedikit demi sedikit hingga masuk semua, sambil kran kolom dibuka. Eluen dialirkan hingga silika gel mapat, setelah silika gel mapat eluen dibiarkan mengalir sampai batas adsorben kemudian kran ditutup dan sampel dimasukkan yang terlebih dahulu dilarutkan dalam eluen sampai diperoleh kelarutan yang spesifik. Kemudian sampel dipipet dan dimasukkan ke dalam kolom melalui dinding kolom sedikit demi sedikit hingga masuk semua, dan kran dibuka dan diatur tetesannya, serta cairan pengelusi ditambahkan. Tetesan yang keluar ditampung sebagai fraksi-fraksi.
Kolom dapat dibuat dari berbagai jenis material, seperti stainless steel, aluminium, tembaga, gelas dan paduan silika. Sebagian besar sistem kolom modern terbuat dari gelas atau paduan silika. Kolom konvensional dibuat dari material pendukung yang dilapisi fase diam dari berbagai pembebanan yang dikemas di dalam kolom. Kolom kapiler terdiri dari tabung kapiler panjang yang didalamnya dilapisi dengan fase diam (fase diam dapat juga direkatkan langsung pada permukaan silika). Sebagian besar kolom kapiler terbuat dari paduan silika yang dilapisi polimer di bagian luamya. Paduan silika sangat mudah pecah sedangkan lapisan polimer tersebut bertindak sebagai pelindungnya (Seno, 1997).
Prinsip Kerja Kromatografi Kolom
Prinsip kerja kromatografi kolom adalah dengan adanya perbedaan daya serap dari masing-masing komponen, campuran yang akan diuji, dilarutkan dalam sedikit pelarut lalu dimasukkan lewat puncak kolom dan dibiarkan mengalir kedalam zat menyerap. Senyawa yang lebih polar akan terserap lebih kuat sehingga turun lebih lambat dari senyawa non polar terserap lebih lemah dan turun lebih cepat. Zat yang diserap dari larutan secara sempurna oleh bahan penyerap berupa pita sempit pada kolom. Pelarut lebih lanjut / dengan tanpa tekanan udara masing-masing zat akan bergerak turun dengan kecepatan khusus sehingga terjadi pemisahan dalam kolom (Seno, 1997).
Nah, dari pembahasan di atas para chems jadi makin tau kan tentang kolom kromatografi dan prinsip kerjanya, cuss tinggal praktekin aja deh di lab hehe. Okey, sampai sini dulu yah pembahasan kita, jangan lupa untuk terus staytune pembahasan selanjutnya di blog kami ^^ !
Komentar
Posting Komentar